on my mind

Setiap hal yang kita lakukan pasti dimintai pertanggung jawaban, baik buruk tak hanya ukuran norma atau etika yang berlaku dalam suatu masyarakat. Perbuatan baik dan buruk tentu tak bisa dilepaskan oleh bagaimana Berbuat benar atau salah yang tentu sulit mengukur dengan kebenaran mutlak didalam zaman yang penuh dengan standar ganda ini. Rasanya hidup waktu kanak-kanak tak serumit sperti sekarang ini, dulu kita bisa dianggap baik hanya akrena tidak merebut mainan teman atau nurut kalau di suruh ortu kita. Ya memang sebuah hukum alam semakin tua seseorang, semakin baligh seseorang beban yang di emban pun semakin besar. Tak cukup hanya menjadi baik untuk diri sendiri, tapi bagaimana pribadi yang baik untuk diri sendiri itu bisa baik untuk orang lain juga. Bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat buat orang lain? Lalu.. bagaimana dengan jiwaku ini? Ketika jiwa ini selalu sibuk menuntut orang lain untuk berbuat baik pada kita, sementara kita lupa untuk berbuat baik pada orang lain. Kita lupa untuk peduli dan berempati pada oranng lain. Jiwa ini lupa kalau siapa menanam pasti menuai siapa berbuat baik pasti mendapat balasan juga, tentu tak harus dari orang yang sama. Seakan tak punya malu ketika kita sibuk meminta dan terus meminta tanpa pernah bilang terimakasih.. selalu marah dan marah sementara tidak pernah ingat untuk instropeksi, apakh orang seperti itu yang dinamakan orang baik? Hey jiwa, orang baik itu pasti sabar, orang baik itu pasti mau mengalah dan menahan amarah, orang baik itu orang yang lemah lembut, orang baik itu berbuat lebih dibanding orang lain.
Hmm berbicara mengenai akhlak tentu tidak lah terlepas dari uswatun khasanah kita Rosulullah SAW. Betapa Allah telah memberikan kita umat manusia suri tauladan yang begitu baik akhlaknya. Bagaimana Rosulullah memperlakukan orang lain, tetangga, saudara, istri , dan bahkan musuh-musuhnya. Jika bukan karena akhlak yang baik lalu mengapa musuh musuh Rosulullah begitu segan terhadap beliau. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memutuskan masuk islam ketika melihat indahnya Islam dari akhlah Rosulullah. Atu Masih ingat kita tentang cerita ketika ada seorang yahudi buta setiap pagi Rosulullah menyuapi seseorang itu, hingga sang yahudi mencari-cari ketika suatu hari Rosulullah tidak datang untuk menyuapinya. Atu kepada seseorang Quaraisy yang setiap hari melempar kotoran ke kepala Rosulullah dan ketika suatu ketika Rosullullah heran kenapa hari itu orang Quraisy tersebut tidak ada, setelah bertanya pada orang-orang sekitar ternyata orang tersebut sakitdan apa yang dilakukan rosulullah? Belaiu langsung bergegas menjenguknya. Subhanallah.. lalu pantaskah kita mengidolakan orang lain yang gak jelas akhlaknya? Yang meniru-niru kebiasaan mereka? Sementara Rosulullah yang posisinya mungkin tergantikan oleh artis-artis jaman sekarang telaah memikirkan kita jauh jauh sebelum kita dilahirkan, bahkan pada saat beliau menghempuskan nafas yag terakhir.. T.T astaghfirullahhaladzim,,, semoga kita masih diberi kesempatan untuk mencintai rosulullah dan beliaua berkenan memberi syafaatnya di padang masyar nanti.. aamiin
Maka akhlak yang baik itu adalah jika orang lain melihatnya mereka akan melihat betapa indahnya islam.
Kini kusadari bahwa ada kekuatan besar yang mampu menolongku belajar semua itu,, ku beri nama ukhuwah.. indahnya ukhuwah ini.. menopang saat lemah, mengingatkan saat lupa., membantu saat sulit..semoga tetap bertaut... dalam indahnya ukhuwah indah ini.. 

CONVERSATION

0 comments:

Back
to top