Tentang Ketidaksempurnaan

Sekitar pukul 9.28 Wita, saya masih terjaga melihat dua orang kesayangan sudah terlelap.. Seperti biasa ketika sang buah hati sudah terlelap itulah waktu terbaik bagi saya untuk membereskan urusan rumah tangga seperti nyuci piring, nyuci baju, bebenah dll. Saya merasa sangat bersyukur,bekerja di dekat dengan kontrakan. Hanya sekitar 10 menit naik sepeda dari kontrakan yang membuat waktu saya lebih banyak dengan anak, dan tentu membuat waktu saya mengurus rumah tangga lebih banyak. Setelah semua selesai, biasanya saya berselancar ke medsos... Buka FB, instagram atau baca blog saya ikuti. Terkadang saya juga menulis.. sekedar belajar menyalurkan bakat ekstrovert dari dalam diri saya.

Saya berselancar ke sebuah blog muslimah.. cukup menginspirasi saya, beliau pinter masak, menjahit, sabar, anggun dan blognya bagus.. saya merasa malu tatkala menyadari bahwa tulisan saya amat sangat "cemen", hiks. Hmm... tapi niat saya kan belajar.. saya akan tetap mencoba menulis..mudah-mudahan tulisan saya kelak seperti beliau.. aamiin.

Setelah membaca blog tersebut, saya menyadari bahwa sebuah keniscayaan kita memiliki ketidaksempurnaan. Ketika kita menyadari bahwa kita ini tidak sempurna, itulah manusia seutuhnya. Saya terkadang merasa menjadi seorang yang tidak sempurna, sebagai anak,istri,ibu,menantu, adik,kakak atau peran saya sebagai teman. Sungguh terkadang saya merasa hak mereka atas saya tidak terpenuhi. Sebagai anak terkadang saya lupa untuk sekedar nanya dan ngasih kabar, menelpon barang sejenak untuk melepas kangen.. ah apa iya jasa mereka yang begitu besar harus terlupakan hanya karena sebuah kesibukan.
Terlebih sebagai istri.. terkadang saya sedih.. saya sering menuntut hak saya sementara saya lupa hak suami saya atas saya.. tapi untunglah, saya dianugerahi suami yg nerimo, jarang komplain dan mengerti keadaan istri.. meskipun terkadang beliau juga kehabisan kesabaran menghadapi saya *tear*
Tapi porsi terbesar saya merasa kurang maksimal dalam menjalani peran adalah peran sebagai ibu.. saya mencoba berdamai dengan pilihan saya untuk tetap bekerja, sambil menutup telinga mengenai omongan dan tulisan orang mengenai peran ibu..
Ibu mana yang tidak teriris hatinya kala ada yang bilang kamu bekerja sementara anakmu diasuh oleh orang tuamu yang harusnya kamu sediain pembantu.. emang bener sih.. saya merasa dzolim ketika memutuskan mengajak ibu saya merantau jauh ke pulau seberang, karena mencari pengasuh itu ibarat mencari harta karun... susah!
Kemudian, ketika saya sudah memperoleh pengasuh maka nyinyiran pun beralih ke "kamu belajar tinggi tinggi tapi anak diasuh oleh orang lain" haha *tertawangenes*
Maka kemudian saya pun sadar bahwa cerita mengenai keledai,anak dan bapak itu benar.. menuruti apa kata orang itu gak akan pernah selesai... dan satu-satunya penguat hati saya adalah ketidaksempurnaan bagi manusia itu adalah keniscayaan.. dan kita, ya kita semua tidak akan pernah bisa menuruti semua pihak...

Saya, mengajak diri saya.. untuk menjalani peran sebaik-baiknya.. semampu saya.. seperti bolak balik kantor kontrakan berkali kali... hingga polisi yang tukang nyebrangin nanya dengan nada bingung.. " apa yang membuat anda bolak balik bolak balik terus bu?"
Atau ketika hujan sangat deras dan saya harus pulang bersepeda dan memakai jas hujan disertai tatapan kasian orang kantor... atau ketika saya ngantor tanpa sempat mandi dulu, wkwkwk.. saya berusaha melakukan itu hanya agar anak saya dapat ASI hingga haknya terpenuhi... agar saya masih bisa masakin mpasi homemade.. disaat suami saya sedang kuliah dan saya hanya mendapatkan pengasuh yang bisa hadir 10 meni sebelum saya ngantor.. hehehe

Jadi tolong, jangan men-judge kami para ibu pekerja dengan kata kata bisa dandan atau bisa cari uang tanpa memikirkan anak,ibu yang jahat nitipin anak ke orang, atau apalah..
Terkadang orang lain tidak punya pilihan seperti teman-teman IRT.. mari saling support.. agar anak anak kita tumbuh dari ibu yang bahagia..
Saya anak bungsu, yang baru aja punya bayi, baru aja adaptasi jadi ibu dan bekerja..

Dan benar, ketidaksempurnaan adalah keniscayaan.. maka maafkanlah dirimu yang tidak sempurna Ezt.. jalani peranmu semampumu.. ya semampumu


CONVERSATION

0 comments:

Back
to top