Blog Talk : Tentang Perempuan

Sumber gambar : http://mulpix.com/instagram/kata_bahagia_indah.html

Beberapa hari yang lalu suami saya, mendapat telepon dari sahabatnya waktu SMA. Panggil saja X, Nah si X ini nanya-nanya mengenai persiapan pernikahan suami saya dulu waktu suami menikahi saya.
Obrolan pertama-tama mengenai biaya pernikahan, apa yang harus disiapkan dalam pernikahan tersebut. Mungkin si X ingin memperkirakan berapa uang yang harus disiapkan. Seperti biasa suami ane cuma ketawa doang, beliau bilang "kamu salah alamat nanya ane, karena ane kan waktu itu gajinya baru 800 ribu ya ane mah sederhana aja, hehe"
lhoh kog jadi ini yang diceritain? =_=
di akhir pembicaraan, Si X curhat sama suami,
kira-kira bengini percakapannya

                      x: aku bingung bro, pengennya cepet-cepet nikah tapi kog aku ragu
                      y: ragu kenapa emang?
                      x: aku takut calonku tidak perawan, aku kan perjaka ya.. aku ya pengennya dapat perawan
                      y: hening, speechless...

Beberapa waktu yang lain saya pernah baca artikel, tentang seorang perempuan yang terang-terangan telah melepas keperawanannya sebelum menikah. Dia mengakui telah melakukan hubungan suami istri tanpa paksaan diantara keduanya. Setelah itu pun tak ada tanda-tanda menyesal, tanpa merasa bersalah tanpa merasa malu dan bahkan mereka tidak memutuskan untuk menikah. Saya jadi khawatir jika artikel itu menginspirasi orang yang lemah imannya. Naudzubillahi min dzalik.

Berbicara mengenai anak perempuan, bagi saya seorang ibu dengan anak perempuan adalah hal yang paling menakutkan. Mengantarkannya menjadi  pribadi dewasa yang selamat nan sholihah hingga jenjang pernikahan tampaknya juga menjadi PR besar bagi para ibu disamping menjamin gizi, pendidikan dan lain-lain.
Tantangan pendidikan moral dan akhlak di akhir zaman ini juga semakin besar, coba liat berita di internet atau televisi berita mengenai  pemerkosaan anak dibawah umur bukan hal yang asing lagi. Pelakunya juga macam-macam, Ada Ayahnya, paman, atau bahkan anak dibawah umur lainnya.

Mendidik anak perempuan konon katanya sangat sulit, mungkin karena hal-hal di atas. ditambah ketika dewasa sang anak perempuan tidak wajib merawat dan menafkahi orang tuanya, karena tanggung jawabnya sudah kepada sang Suami.

Nabi Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam pun pernah bersabda :
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
Begitu besar imbalan mengasuh anak perempuan, sebanding dengan besarnya tantangan dan resikonya.



Dunia, sudah mendekati akhir jaman. sudah sangat mengerikan begitu kata suami. Suami pun sering bilang ke saya

"Mi nanti kalau ikatan dinasnya sudah selesai, Ummi resign aja ya.. jaga anak-anak di rumah, mengerikan sekali sekarang ini"
Tidak pernah saya jawab ya, atau tidak karena pertimbangan untuk resign adalah hal yang cukup rumit bagi saya. Tapi semoga Alloh berikan barokah atas pilihan-pilihan saya kelak. Saya tahu, dengan bekerja atau tidak bekerja tidak menjamin keselamatan siapapun, tapi pengennya ikhtiar terbaik.

Ya! saya perempuan, saya seorang ibu dari anak perempuan. memikirkan ini membuat saya takut.. saya hanya ingin anak saya selamat sampai jenjang pernikahannya. menikah dengan laki-laki terbaik yang mencintai dan dicintai Alloh. semoga lidah kita tidak pernah lelah mendoakan.. semoga Alloh menjaga anak-anak kita, dengan penjagaan terbaikNya. Percayalah Doa Ibu mustajab, doakan anak kita, doakan anak kita agar tidak menjadi pelaku ataupun korban Naudzubillah min dzalik.

Jadilah Sholihah Nak, meskipun kamu kelak akan dibilang kuper atau udik
jadilah sholihah, meskipun akan datang masa dimana memegang sunnah bagai memegang bara api
jadilah Sholihah Nak, pilihlah teman yang baik, bukankah agama seseorang dilihat dari agama temannya.
jadilah sholihah Nak, meskipun ummi mu belum sholihah..
kita belajar bersama ya Nak.. belajar menjadi baik..

Semoga Alloh menjagamu dalam kebaikan, dengan kebaikan dan untuk kebaikan..
Uhibbukifillahi..

_dariseorangibuyanginginbelajar_


CONVERSATION

0 comments:

Back
to top