Dulu itu
sebenarnya saya pengen banget masuk STAN, ya saking kepinginnya saya nyampe
ikut bimbel di jogja dan berangkat tiap
pagi Klaten-Jogja yang jaraknya sangat jauh. Saya juga belajar buku latihan
soal dari 1 tahun sebelumnya, berulang-ulang kucoba lagi nyampe hafal kali jawabannya
karena saking seringnya mengulang. Entahlah, mungkin karena mas arif, kakak
saya lebih dulu sekolah disana dan saya melihat itu keren
karena masuk situ berarti mengalahkan puluhan ribu peserta lain dari seluruh Indonesia membuat saya begitu ingin masuk sana.
Saya nyoba ndaftar tahun pertama, karena memang bukan jodoh atau apa waktu itu
saya sangat grogi, soal-soal itu terasa sangat membingungkan saya, apalagi
bahasa inggris yang memang saya lemah dipelajaran ini, saya tidak lolos. Saya pun
mencoba lagi di tahun kedua, lagi-lagi saya gagal. Saya terpukul wktu itu. Sangat
terpukul, saya butuh waktu berhari-hari untuk bangkit bahkan saya gak kuat
melihat teman saya ketrima disana, astagfirullah.
“tak ada yang Alloh beri kecuali itu yang terbaik, Alloh tidak mengabulkan doa, kecuali diganti yang lebih baik. Alloh tidak mengambil sesuatu dari kita kecuali menggantinya dengan yang lebih baik”
Akhirnya
Alloh memilihkan STIS untukku.
Kuliah
di STIS itu, bagi saya adalah sebuah keberuntungan yang sangat besar. Tentu salah satunya karena kuliah disini
adalah kuliah gratis, dapat uang saku dan lulus pun nanti akan diangkat menjadi
PNS. Tapi bukan itu saja yang membuat saya merasa beruntung masuk sini. Awal-awal kuliah bahkan saya ingin mencoba
mendaftar lagi ke STAN, saking penasarannya sama kampus itu. Tapi akhirnya saya
mengurungkan niat. Sahabat-sahabat di STIS yang membuatku urung mendaftar. Ya mereka
begitu baik, akankah saya bertemu sahabat seperti mereka kalau saya pindah
STAN? Dan tentu saya akan kehilangan tiga tahun kuliah dan harus menjadi maba
ditiga tahun berturut-turut saya kira itu keputusan yang berat.
bagi
saya Masuk STIS itu artinya saya bertemu dengan orang-orang terbaik, saudara
saudara yang menyatu karena iman. Mereka mengenalkanku betapa indahnya islam
yang dulu aku gak begitu mengenalnya.
Subhanallah, Terimakasih kemudian Engkau pilihkan aku
STIS.. terimakasih Engkau jadikan STIS sebagai pesatren kehidupanku..
Disini
saya bertemu mereka, yang dengan kesederhanaannya mereka begitu menginspirasi.. iya dengan cintanya mereka mengenalkan ku betapa indahnya dien ini yang dulu terasa
sangat jauh dari kehidupanku. disini mereka mengajakku belajar, belajar banyak hal. Kini aku bersama mereka, melewati hari-hariku
dengan indah. Alloh langgengkan
persaudaraan kami, kuatkan ikatan kami, tingkatkan cinta diantara kami dan
berkahi persaudaraan kami. Iya, yang ku
tahu mereka yang begitu mencintaiku karenaMu yang tak pernah membiarkanku
tergelincir, mereka yang tak pernah bosan mengingatkanku jalan pulang. mereka yang merawatku kala sakit, menghibur saat berduka, dan ikut berbahagia
atas kebahagiaanku juga.
Mungkin karena
saya tak tau bagaimana menyampaikan rasa cintaku ke mereka, sungguh aku sangat
ingin mencintai mereka karenaMu.
Terimakasih
Alloh, Engkau menakdirkanku STIS menjadi salah satu episode hidupku yang indah.
Terimakasih Engkau telah mempertemukanku dengan mereka.. :’) semoga ini bisa menunjukkan betapa bahagianya aku mengenal mereka
terimakasih Alloh, Terimakasih STIS, sungguh skenarioMu begitu Indah^^
.jpg)

0 comments:
Post a Comment