Seperti Apa Jiwa melayanimu wahai abdi Negara?
Sebelumnya, perkenalkan saya, Estiana seorang abdi negara lulusan STIS sebuah sekolah kedinasan di Jakarta. Sekolah Gratisan, dapat uang saku dan luluspun langsung dapat kerja. Alhamdulillah, stereotipe yang mengatakan masuk PNS harus "bayar" tidak terbukti sama sekali. Sekarang saya telah empat tahun bekerja sebagai abdi negara tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.
Saya tergelitik untuk menulis tentang Jiwa melayani karena beberapa waktu lalu saya mengalami kejadian kurang mengenakan oleh seorang Oknum abdi negara. Sedih, iya sedih banget bahkan ketika itu saya menangis berderai-derai didepan oknum tersebut. Malu, iya malu banget makanya saya menuliskannya di blog tanpa menyebut nama (karena saya tidak tahu namanya) barangkali jadi terapi agar luka saya terobati. Saya sudah memaafkan jauh-jauh hari, tapi selalu ada pelajaran kan? Ya, setiap hal selalu menyisakan pelajaran untuk dapat kita ambil hikmahnya.
Saya menyadari, ketika kita memutuskan untuk menjadi abdi negara, kita harusnya telah mengambil sumpah untuk benar-benar mampu melayani masyarakat, dan kita harus tahu kita dibayar untuk itu. Jiwa melayani harusnya sudah mengalir dari dalam diri kita kepada siapapun yang membutuhkan bantuan kita berkenaan dengan tupoksi. Kalau saya misalnya, sebagai seorang pegawai BPS yang kerjaan ngurusi data dan masyarakat yang membutuhkan data, saya harus senantiasa dengan senang hati melayani siapapun yang membutuhkan. Di kantor saya, saya diajari untuk menomorsatukan tamu, kalaupun saya ada pekerjaan yang mendesak tinggalkanlah dulu barang sebentar, dan tanyakan kepada tamu tersebut membutuhkan data apa. Sering kali kamipun ditanya , "berapa?" maksudnya bayaran atas pelayanan kami, kami pun tersenyum bahwa pelayanan ini gratis, tidak dipungut biaya sepeserpun. Saya selalu diajari seperti itu, sejak awal masuk instansi ini.
Saya juga tahu, terkadang kita terlampau sibuk dengan tugas pokok kita.. Sampai-sampai kita merasa terganggu kala ada orang lain yg menganggu kesibukan kita.. Hmm, saya pun sering merasa seperti itu.. Ketika ada yang barengan meminta ini itu dalam waktu bersamaan dan mereka meminta dinomor satukan.. Biasanya saya juga uring-uringan sendiri dan menangis kalau tidak tahan tekanan itu.. Hehee
Tapi, harusnya kita tetep bersikap baik.. Terapkan 3S dalam setiap pekerjaan.. Senyum sapa dan sopan.. Jangan sampai kita mengeluarkan kata kata kasar atau berbicara dengan nada tinggi... Sampaikanlah dengan baik, kalau kita butuh waktu untuk melayani orang lain tersebut.
Saya sedih banget, ketika diperlakukan tidak baik sama orang lain.. Apalagi didepan umum dalam kondisi sama-sama bertugas.. Saya sering baper, akhirnya nangis... Hehehe
PNS itu pelayan, pelayan eksternal dan internal.. Melayanilah dengan hati, agar rizki yg kita bawa ke rumah itu barokah.. Silahkan tegur saya jika pelayanan saya tidak baik...
Dan tanamkan pada diri kita setiap orang itu berhak mendapat pelayanan baik.. Siapapun dia..
Jadi seberapa besar jiwa melayanimu wahai abdi negara?
Mari belajar melayani, melayani dengan hati.. 😘😍



















0 comments:
Post a Comment